Terlepas dari siapa Kartini dan seperti apa pemikirannya, sebuah dokumenter tentang Kartini akan di tayangkan di sebuah stasiun nasional dan lokal. Film dokumenter dengan format dokudrama akan mengangkat cerita di balik keseharian Kartini selama hidupnya. Film ini tidak berbicara tentang kontroversi Kartini namun memperlihatkan sisi kehidupan Kartini yang lepas dari pengamatan orang. Tidak banyak orang yang tau mengapa Kartini tidak mau kawin lebih dahulu padahal adiknya yang bernama Kardinah telah mendahului.
Padahal sebagai bangsawan Jawa yang menjunjung tinggi adat Jawa sangat tidak menginginkan adanya pernikahan yang mendahului kakanya alias " nglangkahi ", dan mengapa ayahanda Kartini RMAA Sosroningrat juga tidak segera mencarikan jodoh untuk Kartini. Banyak alasan yang mendasari pemikiran tersebut, seperti kira-kira sosok seperti apakah calon suami yang cocok bagi Kartini.
Semua orang pasti tahu betul seperti apakah adat Jawa saat itu, dimana seorang lelaki memiliki derajat dan kedudukan lebih tinggi daripada perempuan. Hal-hal inilah yang mendasari Kartini mengapa ia lebih mengutamakan adanya perubahan budaya ketimbang mementingkan dirinya sendiri.
Bahkan Kartini sendri rela hidupnya menderita hanya demi sebuah perubahan yang lebih bermatabat, karena dimata Kartini martabat atau keutamaan bukan terletak pada kedudukan seseorang namun terletak pada adab dan etika seseorang.
Terlepas dari siapa Kartini, menurut Denirekasa dari MNC mengatakan film Kartini ini akan ditayangkan di SUN TV sebuah televisi jaringan Indovision dan TOP TV. Sedang untuk tayangan lokal pemirsa dapat menyaksikan di stasiun PRO TV. Karena dibuat dengan pendekatan dokudrama maka cerita diselingi dengan adegan tentang Kartini. Sebagai tokoh sentral adalah Bupati Jepara Hendro Martojo yang akan bercerita tentang sisi lain kehidupan Kartini. Dari cerita runtun tersebut kemudian di fragmenkan dimana para pemeran atau pemainnya adalah putra putri Jepara.
Kepala Bagian Humas Drs. Hadi Priyanto, MM mengatakan inilah sisi menarik dari film tersebut karena yang bercerita adalah sosok yang benar-benar mengetahui siapa Kartini sedang pemerannya adalah anak-anak Jepara yang notabene adalah generasi Kartini sekarang. Kartini-Kartini baru ini diajak untuk menyelami sekaligus mendalami filosofi dan pemikiran Kartinidi masa lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar